PENTINGNYA KEMANDIRIAN PEMASANGAN PEMBALUT UNTUK REMAJA PEREMPUAN DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN

PENTINGNYA KEMANDIRIAN PEMASANGAN PEMBALUT UNTUK REMAJA PEREMPUAN DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN
IDENTITAS
Nama Penulis : Alifa Aulia Shalsabilla
Indria Rahman
Tantri Logika Akhlaqul Jamiil
Yeni Siti Muflihat
Yunda Aulia Oktaviani
Instansi : Universitas Pendidikan Indonesia Departemen Pendidikan Khusus

ARTIKEL:
PENTINGNYA KEMANDIRIAN PEMASANGAN PEMBALUT UNTUK REMAJA PEREMPUAN DENGAN HAMBATAN PENGLIHATAN
Masa remaja merupakan masa transisi dari masa kehidupan anak-anak menuju masa kehidupan orang dewasa. Masa remaja ditandai dengan perkembangan dan pertumbuhan baik secara biologis maupun psikologis. Selama masa pubertas, baik remaja perempuan maupun laki-laki akan mengalami perubahan dalam tubuh mereka yang dipengaruhi oleh perubahan hormon yang terjadi pada masa ini. Salah satu ciri perubahan tubuh secara biologis pada remaja perempuan adalah mengalami menstruasi.
Menstruasi dialami oleh seluruh remaja perempuan yang telah memasuki masa pubsertas, tidak terkecuali juga remaja dengan hambatan penglihatan. Ketika mengalami mestruasi hal yang sering kali dialami oleh remaja perempuan dengan hambatan penglihatan adalah kesulitan memasang pembalut secara mandiri. Hal ini diakibatkan karena keterbatasan yang dimilikinya. Kegiatan memasang pembalut merupakan salah satu dari activity daily living yang perlu diajarkan kepada peserta didik dengan hambatan penglihatan.
Dalam kasus yang ditemukan di SLB Negeri A Pajajaran terdapat salah satu peserta didik dengan hambatan penglihatan berusia remaja yang mengalami kesulitan dalam memasang pembalut secara mmandiri. Selama ini saat peserta didik tersebut memasang pembalut selalu mendapatkan bantuan dari ibunya. Maka dari itu dirasa perlu untuk diberikan pembelajaran terkait memasang pembalut guna mendorong kemandirian peserta didik, mengingat aktivitas ini berkaitan dengan area tubuh privasi, sehingga penting untuk peserta didik melakukan kegiatan tersebut secara mandiri.
Pembelajaran untuk peserta didik dengan hambatan penglihatan haruslah memperhitungkan berbagai faktor, termasuk penggunaan metode yang lebih berbasis sensorik, penggunaan alat bantu, dan pendekatan yang memungkinkan interaksi dan partisipasi aktif. Guru perlu memiliki pemahaman yang mendalam tentang bagaimana hambatan penglihatan dapat memengaruhi kemampuan peserta didik dalam memahami dan mengikuti pembelajaran.
Dalam penelitian ini, guru menggunakan beberapa metode pembelajaran yaitu demonstrasi, drill, dan hand under hand. Selain itu, digunakan juga media pembelajaran berupa speaker untuk memberikan pemberlajaran audio textbook serta menggunakan media konret berupa celana dalam dan pembalut.
Proses pembelajaran dilakukan di sekolah yaitu di SLB Negeri A Pajajaran pada tanggal 22 Mei 2024. Pembelajaran dilakukan dengan memperhatikan task analisis dari tahapan pemasangan pembalut yang disesuaikan untuk peserta didik dengan hambatan penglihatan. Penggunaan metode task analisis dalam pembelajaran dapat memudahkan pemberian gambaran secara spesifik sehingga dapat meningkatkan pemahaman peserta didik dengan hambatan penglihatan. Adapun task analisis dalam penelitian ini, sebagai berikut:

    1. Menyiapkan celana dalam yang akan digunakan
  1. Membedakan bagian depan dan belakang celana dalam
  2. Membedakan bagian dalam dan bagian luar celana dalam
  3. Membalikkan posisi celana dalam yang akan digunakan dengan bagian dalam berada di luar
  4. Menyimpan celana dalam yang sudah dibalikkan posisi dalam d.an luarnya di atas meja
  5. Mengambil pembalut yang akan digunakan
  6. Membuka bungkus plastik pembalut dengan menarik bagian timbul pada salah satu sisi plastik
  7. Membedakan bagian depan dan belakang pembalut
  8. Membedakan bagian atas dan bawah pembalut
  9. Menyesuaikan bagian depan dan belakang celana dalam yang sudah dibalikkan dengan pembalut agar tidak terbalik posisinya
  10. Membuka kertas pelindung perekat pembalut bagian tengah
  11. Meletakkan dan merekatkan pembalut pada bagian dalam celana tepat di tengah celana dalam
  12. Membuka kertas pelindung perekat bagian sayap dan merekatkan bagian sayap ke samping bawah celana dalam
  13. Membalikkan kembali celana dalam yang sudah terpasang pembalut
  14. Membedakan bagian depan dan belakang celana dalam yang sudah dipasangi pembalut
  15. Memakai celana dalam yang sudah dipasangi pembalut
  16. Membuang bungkus plastik pembalut ke tempat sampah
Pembelajaran tahapan pemasangan pembalut merupakan hal yang sangat penting untuk diajarkan kepada peserta didik tersebut mengingat ia sedang memasuki masa pubertas dan sudah mengalami menstruasi. Jika tidak diintervensi sejak dini, dikhawatirkan akan memunculkan ketergantungan peserta didik terhadap orang lain di sekitarnya pada masa dewasanya kelak. Program pembelajaran yang diberikan dalam penelitian ini telah mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memasangkan pembalut secara mandiri.Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran, khususnya bagi guru atau orang tua untuk memberikankan pembelajaran bagi peserta didik atau anak dengan hambatan penglihatan dalam melakukan kegiatan pemasangan pembalut secara mandiri dan mengurangi ketergantungan pada orang lain.
  1.  

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *